Loading... 0%
profile_photos

Sari Teknologi

KEGUNAAN AI DI ERA GEN Z DAN PERAN ROBOPARK INDONESIA

Digital art
Art From Sari Teknologi

Generasi Z merupakan kelompok usia yang lahir dan tumbuh bersamaan dengan perkembangan pesat teknologi digital. Sejak kecil, mereka telah terbiasa dengan ponsel pintar, media sosial, dan berbagai aplikasi digital yang mempermudah kehidupan. Dalam konteks ini, kehadiran kecerdasan buatan atau AI tidak lagi menjadi hal asing bagi mereka, melainkan sudah menjadi bagian alami dari kehidupan sehari-hari. Mereka menggunakan AI tanpa harus menyadarinya secara langsung, melalui berbagai fitur yang terintegrasi dalam aktivitas belajar, berkomunikasi, berkarya, bahkan menghibur diri.

Namun, di balik kemudahan tersebut, penting bagi generasi ini untuk memahami cara kerja, potensi, dan risiko dari teknologi yang mereka gunakan. AI bukan sekadar alat bantu, melainkan teknologi inti yang akan memengaruhi masa depan karier, pola pikir, dan cara hidup mereka. Di sinilah peran pendidikan teknologi yang tepat menjadi sangat penting. Salah satu institusi yang mengambil bagian dalam proses edukasi ini adalah Robopark Indonesia.

Robopark Indonesia hadir sebagai pusat pembelajaran interaktif yang memperkenalkan teknologi robotika dan kecerdasan buatan kepada generasi muda. Tidak seperti ruang kelas konvensional, Robopark menawarkan pengalaman belajar yang berbasis eksplorasi, eksperimen, dan interaksi langsung dengan teknologi. Anak-anak dan remaja diajak tidak hanya untuk melihat, tetapi juga menyentuh dan mencoba teknologi yang biasanya hanya mereka temui dalam film atau layar gawai. Melalui pendekatan ini, Robopark membantu mengubah persepsi bahwa AI dan robotika adalah sesuatu yang rumit dan eksklusif. Sebaliknya, teknologi tersebut menjadi sesuatu yang dekat, menarik, dan menyenangkan untuk dipelajari.

Dalam dunia pendidikan, AI telah banyak membantu generasi muda untuk belajar dengan lebih efektif dan sesuai dengan gaya mereka. Bagi Gen Z, pembelajaran tidak selalu harus terjadi di dalam kelas atau melalui buku teks. Mereka lebih menyukai materi yang disampaikan secara visual, interaktif, dan cepat dipahami. AI memungkinkan hal ini terjadi dengan menyediakan platform belajar yang dapat menyesuaikan materi sesuai dengan kecepatan dan minat pengguna. Bahkan, AI dapat memberikan masukan secara otomatis dan membantu memetakan perkembangan belajar seseorang, sehingga guru maupun siswa dapat lebih memahami kebutuhan masing-masing.

Robopark memainkan peran penting dalam mendukung proses belajar ini. Melalui wahana interaktif, pengunjung diajak memahami konsep dasar dari logika pemrograman, algoritma, hingga pengenalan pola yang menjadi inti dari teknologi AI. Dengan memperkenalkan cara kerja robot yang dapat merespons perintah atau lingkungan, Robopark memperlihatkan bahwa AI bukanlah sesuatu yang abstrak, melainkan sesuatu yang bisa dilihat, disentuh, dan dikendalikan dengan logika yang masuk akal.

Selain dalam pendidikan, AI juga telah menjadi bagian penting dari cara Gen Z mengekspresikan diri dan menciptakan karya. Banyak dari mereka yang aktif sebagai kreator digital, pembuat konten, desainer, atau musisi. Dengan bantuan AI, proses kreatif menjadi lebih mudah dan efisien. Mereka bisa menciptakan desain grafis dengan cepat, menyusun video dengan bantuan editing otomatis, atau bahkan membuat lagu hanya dengan memasukkan beberapa ide sederhana. AI membantu membuka akses ke alat produksi yang sebelumnya hanya bisa digunakan oleh para profesional.

Dalam konteks ini, Robopark Indonesia menyediakan wadah untuk menyalurkan kreativitas melalui teknologi. Anak-anak dan remaja diajak untuk tidak hanya mengonsumsi konten, tetapi juga menciptakan karya berbasis teknologi. Mereka bisa merancang robot sederhana, memprogram gerakannya, atau menciptakan sistem otomatis yang bisa merespons lingkungan. Proses ini secara tidak langsung mengajarkan mereka berpikir kreatif, analitis, dan solutif—kemampuan yang sangat dibutuhkan dalam dunia digital saat ini.

Lebih dari itu, AI telah membentuk cara berpikir dan pengambilan keputusan Gen Z. Mereka terbiasa dengan sistem yang cepat, tepat, dan berbasis data. AI mendukung hal ini dengan memberikan analisis secara otomatis, membantu mengorganisir informasi, dan memberikan rekomendasi yang relevan. Dalam kehidupan sehari-hari, AI hadir dalam berbagai bentuk mulai dari fitur rekomendasi di media sosial, pengingat jadwal otomatis, hingga aplikasi kesehatan yang memantau aktivitas fisik secara real-time.

Robopark mengambil peran untuk memperluas pemahaman akan peran teknologi ini. Melalui simulasi dunia nyata, seperti robot layanan, sistem otomatisasi sederhana, dan perangkat pintar lainnya, Robopark membantu membangun kesadaran bahwa teknologi bukan hanya tentang penggunaan, tetapi juga tentang penciptaan dan pengendalian. Ini menjadi penting untuk membentuk mentalitas Gen Z sebagai produsen teknologi, bukan sekadar konsumen.

Di tengah semakin besarnya peluang karier di bidang teknologi, AI membuka jalan bagi Gen Z untuk berkontribusi dalam dunia kerja dan kewirausahaan. Banyak dari mereka yang sudah mulai tertarik belajar coding, desain antarmuka, atau bahkan mengembangkan aplikasi sendiri. AI tidak hanya menjadi alat bantu, tetapi juga menjadi sarana untuk membuka bisnis digital baru. Dalam ekosistem seperti ini, Robopark berfungsi sebagai titik awal yang sangat strategis. Ia membantu memperkenalkan dunia teknologi dalam bentuk yang mudah dipahami, memberi ruang untuk eksplorasi awal, dan menumbuhkan rasa percaya diri dalam mengembangkan gagasan teknologi sejak usia dini.

Terakhir, penting untuk dipahami bahwa penggunaan AI di era Gen Z bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang nilai dan etika. Dalam Robopark, anak-anak juga diajak memahami bagaimana teknologi harus digunakan dengan tanggung jawab. Mereka belajar bahwa AI adalah alat, dan manusia tetap menjadi pengambil keputusan utama. Kesadaran ini penting agar generasi muda dapat menjadi pengguna dan pencipta teknologi yang beretika dan berdampak positif.